CARA MUDAH DAPAT DOLLAR
Tampilkan postingan dengan label keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keluarga. Tampilkan semua postingan

Tips Mengatasi Masalah Keuangan Rumah Tangga

Masalah pengaturan keuangan didalam rumah tangga memang menjadi suatu hal yang sangat sensitif, bila tidak ada komitmen yang baik, bisa-bisa dapat menimbulkan pertengkaran antara suami isteri. Isteri yang baik sangat berperan dalam hal tersebut yang bisa mengelola sekecil apapun nafkah yang diberikan oleh suaminya. Dan suami yang baik juga selalu berusaha mencukupi kebutuhan keluarganya. Nah, sinkronisasi antara kedua hal tersebut tentunya dapat membuahkan kerukunan antar anggota keluarga suami dan isteri. 

Lalu bagaimanakah jika salah satunya mengalami kendala? Seandainya istri tidak pandai dalam mengatur keuangan rumah tangganya, atau suami yang tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga? Hal ini tentunya akan menjadi masalah didalam keluarga. Dan mungkin bisa menjadi sumber masalah yang dapat menciptakan perpecahan antar anggota keluarga. Tentu saja Anda tidak ingin hal ini menimpa dalam keluarga Anda, bukan? Mungkin beberapa tips di bawah ini bisa membantu Anda untuk mengatasi atau meminimalisir terjadinya masalah keuangan dalam rumah tangga Anda, Silahkan disimak :


1. Bersikap terbuka.
Seyogyanya, ketika Anda sudah berkomitmen untuk hidup berumah tangga, Anda sudah harus memiliki keterbukaan terhadap pasangan Anda. Ini berlaku dalam hal apapun. Tidak perduli seberapa kecil dan besarnya masalah tersebut, Anda tetap harus membukanya dengan pasangan Anda. Hal ini menyangkut hubungan komunikasi antara Anda dan pasangan Anda. Ketika Anda berusaha untuk menyembunyikan suatu hal dari pasangan Anda, lantas akan menimbulkan suatu permasalahan di kemudian hari. Maka masalah yang ada pasti akan bertambah rumit. Sebab Anda akan menghadapi dua masalah sekaligus. Masalah awal, dan masalah ketidakjujuran Anda dengan pasangan. Komunikasikanlah apa-apa saja yang kurang, dan apa-apa saja yang dibutuhkan. Dengan keterbukaan, maka solusi dapat ditemukan dengan dua pemikiran yang disatukan. Bukan dengan satu pemikiran saja. 

2. Buat kesepakatan bersama
Hendaknya Anda meminta persetujuan atau paling tidak masukan dari pasangan dan anggota keluarga lain untuk menentukan apa-apa saja yang perlu dirumuskan. Misalnya berapa penghasilan perbulan, apa saja pengeluaran yang dibutuhkan, berapa persen untuk ditabung, asuransi, dan untuk keperluan lainnya. Termasuk kisaran angka yang menyangkut hal-hal tersebut.

3. Membuat rencana jangka panjang
Misalkan pemasukan utama dalam keluarga Anda bersumber dari pendapatan sebagai karyawan, mungkin langkah ini perlu Anda jadikan prioritas keuangan keluarga Anda. Misalkan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, Anda akan mulai berbisnis dengan modal yang akan dikumpulkan dari 5% sisa pengeluaran tak terduga. Bisnis apa yang akan Anda geluti untuk menunjang pemasukan keluarga dan sebagai alternative pendapatan bulanan. Atau jika Anda belum memiliki rumah pribadi dan ingin mewujudkannya, maka berapa persen yang harus Anda dan keluarga sisihkan untuk dapat membeli rumah.

4. Membuat daftar anggaran pengeluaran
Sebaiknya Anda sekeluarga memiliki anggaran pengeluaran setiap bulannya, untuk mengira-ngira total pengeluaran yang dibutuhkan dalam satu bulan. Di dalamnya bisa dituliskan berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk makan harian, mingguan dan bulanan. Untuk transportasi harian, mingguan dan bulanan. Begitu juga dengan dana sekolah, kesehatan dan juga rekreasi keluarga. Agar nantinya, Anda memiliki perkiraan dana kebutuhan bulanan. Selain itu Anda juga memiliki alarm jika pendapatan tidak mencukupi kebutuhan. Sehingga dapat mencari alternative tambahan untuk mencukupinya. Hal ini tentu bermanfaat untuk menghindari terjadinya permasalahan di kemudian hari.

5. Mencatat pengeluaran
Hal ini sama pentingnya dengan poin sebelumnya. Di mana kedua hal tersebut harus sinkron antara yang satu dan yang lainnya. Catatan pengeluaran harus sinkron dengan daftar anggaran pengeluaran. Sebab, jika tidak, maka pengeluaran tidak akan diminimalisir dan tidak berjalan sesuai dengan apa yang direncankan. Akibatnya, pendapatan Anda bisa berkurang sebelum terpenuhinya seluruh kebutuhan yang sudah Anda anggarkan. Mencatat pengeluaran ini juga penting untuk mengevaluasi keadaan ekonomi rumah tangga Anda. Termasuk boroskah, atau sudah bisa berhemat.

6. Saling bekerjasama antar anggota keluarga.
Sejatinya, rumah tangga atau keluarga tidak hanya tanggungjawab seorang istri atau ibu saja. Namun, suami dan anak juga turut bertanggungjawab atas apa yang ada pada sebuah keluarga. Karenanya, untuk apapun permasalahan yang terjadi dalam suatu keluarga, semua pihak haruslah bisa mempertanggungjawabkannya. Semua pihak harus saling memiliki andil untuk menyelesaikannya. Jika seorang ibu atau istri selaku manajer keluarga telah menjalankan fungsinya dengan baik, maka anggota keluarga lainnya haruslah mendukung segala yang telah dirumuskan agar tercapai tujuan yang diinginkan bersama. Begitu juga jika terjadi masalah dalam hal keuangan keluarga. Maka bukan hanya suami sendiri saja yang harus mempertanggungjawabkannya. Tapi juga seluruh anggota keluarga. Misalkan turut membantu mencari pendapatan lainnya. Seperti berbisnis makanan, maka biarkan anak turut membantu orangtuanya. Agar anak juga turut merasakan hasil dari kerja kerasnya membantu perekonomian keluarga. 

7. Saling menghargai dan menghormati.
Mengapa demikian? Sebab tanpa adanya sikap saling menghargai dan menghormati, maka rumah tangga akan cepat goncang. Apalagi jika faktor pemicunya adalah masalah keuangan. Biasanya istri akan menyalahkan suami karena tidak bisa memberi kecukupan nafkah bagi keluarga. Lalu suami menyalahkan istri karena tidak bisa mengatur keuangan dengan baik. Lalu anak juga ikut disalahkan karena tidak bisa mengelola belanja dengan hemat. Akhirnya keutuhan keluarga dapat menjadi korbannya. Karenanya, masing-masing anggota keluarga haruslah bisa saling menghargai dan menghormati kedudukan masing-masing. Tidak perlu saling menyalahkan jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. 

Demikianlah beberapa tips yang dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah keuangan yang terjadi dalam rumah tangga. Semoga bermanfaat bagi kita. ( Oleh: Rizky N. Dyah )

Kotor itu sehat ?

Dalam tahap perkembangannya, anak berusia 0-18 bulan memasuki fase oral. Mengunyah, menggigit, dan mengisap merupakan sumber utama yang bisa memenuhi fase ini sekaligus mengurangi ketegangan dalam dirinya. Melihat anak memasukkan sesuatu yang kotor didalam mulut, spontan anda melarangnya. Terbesit dalam pikiran bahwa memasukkan sesuatu yang kotor kedalam mulut itu bisa berakibat buruk untuk kesehatan.

Melatih Sistem Imun
Pikiran itu yang kerap membuat orang tua melarang anaknya bermain sesuatu yang kotor. Padahal itu salah, justru anak yang terlalu dilindungi, sampai tak boleh bermain lebih mudah terserang penyakit. Padahal ketika bermain kotor, tubuh anak yang terpapar kuman itu secara alamiah merangsang tubuh membentuk sistem antibodi. Sehingga suatu saat anak kontak lagi dengan benda benda itu, sistem imun yang sudah terbentuk secara alami melawan kuman yang menempel.

Dalam studi hygiene hypotesis, sejumlah ilmuan menyimpulkan hal sama. Organisme bakteri, virus, dan cacing yang masuk ke dalam tubuh bersama tanah itu memacu perkembangan sistem imun yang sehat. Cacing dapat membantu memulihkan kembali sistem kekebalan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, misalnya kelainan autoimun, alergi, dan asma.

Apa yang dilakukan seorang anak ketika menaruh sesuatu kedalam mulutnya adalah membiarkan respon kekebalan tubuhnya mengeksplorasi lingkungan sekitar, tutur Mary Ruebush, pengajar mikrologi dan imunologi di Washington, Wyoming, Alaska, Montana, dan Idaho Rural Health Research Center and Medical School.

Jadi mulai sekarang kita jangan terlalu protective terhadap anak kita yang masih dalam fase tersebut yang suka memasukkan sesuatu kedalam mulutnya….

Sumber : Bebi edisi 01/2009

About

My name is Deddy Damora, and you can call me dedi. Now, I am staying in Palembang - Indonesia. I work as a accounting in the one of the Company in Indonesia . My favorite is forextrading. If you have any question or complain anything I wrote here, please send an e-mail to dyamora[at]gmail[dot]com or write a comment in this blog.
Best Regards,

-dedi-

Artikel Yang Sering Dibaca

Home|Sitemap   ©2014 ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com